Pada sebuah SMA seorang guru pembimbing (laki- laki) sedang sibuk dengan adsministrasinya, tiba- tiba pintu diketuk oleh seorang siswi.
Klien : `assalamu’alaikum, permisi pak
Konselor : `wa’alaikumsalam, mari Nak silakan duduk.
Konselor :` wah, bapak senang sekali berjumpa denganmu.tampaknya ada sesuatu yang penting , sehingga Anda menemui bapak
Klien :` ya, pak.
Konselor :` tampaknya wajahmu terlihat begitu “ mendung” seperti aada yang terganggu ``dalam perasaanmu.
Klien : ya, pak.
Konselor : kalau begitu, bapak ingin mendengarkan sejauh mana perasaan yang mengganggu `pikiranmu mungkin bisa kita bicarakan bersama?.
Klien :begini, pak. Saya mengalami beberapa kesulitan dan rasa kecewa menghadapi lingkungan baru di sekolah baruy di sisni. Terutama menghadapi lingkungan pergaulan teman- teman yang bebas tanpa menghiraukan norma- norma agama . hal ini membuat saya tertekan.
Konselor : lalu, bagaimana?.
Klien : saya kecewa karena mereka memandang diri saya sebagai orang sok alim dllnya
Konselor : o begitu. Setelah kecewa apa yang anada lakukan ?
Klien : saya lebih banyak diam , dan menghindari mereka.
Konselr : apakah kamu merasa senang, dengan cara seperti itu?
Klien : tidak juga, namun saya berpikir terus.
Konselor : mungkin yang ada dalam pikiranmu adalah bahwa situasi sekolah ini harus sama dengan sekolahmu yang dulu di daerah yang srsat dengan nilai-nlia religious, apakah demikian?.
Klien : ya, pak.
Konselor : kalau begitu apakah masalahmu adalah tentang bagaimana cara menyesuaikan diri di sekolah ini?
Klien : ya, pak.
Konselor : bagus, anda telah memahami masalh anda, yaitu bagaimana menyesuaikan diri di sekolah yang baru.
Klien : ya, pak. Mungkin situasi tak daoat saya ubah .namun saya tidak mungkin mengikuti cara- cara pergaulan merekaa.
Konselor : anda bertujuan menuntut ilmu disekolah ini, namun anda mengalami perasaan tertekan.?!
Klien : ya, pak tujuan utama saya ingi belajar di sekolah ini .saya telah berjanji dengan orang tua saya untuk giat belaja agar saya masuk fakultas psikolgi UGM
Konselor : bagus sekali tekadmu itu.saya mendukungnya.lalu apakah anda punyacara untuk mengatasi malah penyesusian diri terhadap teman- temanbaru?
Klien : saya akan mencoba berpikir untuk menyesuaikan diri tanpa saya kehilangan prinsip. Walaupun hal itu agak sulit.
Konselor : apakah kamu bisa berdiskusi denagan seorang teman akrap untuk memecah kan masalh itu bersama?
Klien : mungkin ada . tapi saya belum begitu pasti.
Konselor : baiklah .apa rencanamu sementara sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya?
Klien : pertama, sayakan temui teman teman dekat saya untuk meminta pendapatnya.kedua, saya akan berbicara dengan oran tua saya mengenai hal itu.
Setelah itu saya akan menghubungi bapak kembali.
Konselor : bagus. Sebelum kita tutup pembicaraan ini, bagaimana perasaanmu setelah kita berdiskusi dan kesimpulanmu Anda?
Klien : saya merasa legasekali, pak. Kecemasan saya mulai menurun, dan saya sudah tahu langkah- langkah yang saya akan lakukan.
Konselor : apakah masih ada hal yang akan Anda sampaikan ?
Klien : saya kira cukup, pak.
Konselor : Bagaimana kalau kita tutup pembicaraan ini, dan saya ucapkan semoga sukses atas keberhasilan Anda mengatasi hal ini.
Klien : terima kasih, pak.
0 komentaran