SUGENG RAWUH

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Melalui jejaring sosial website ini, kami bertekad dapat menyuguhkan layanan informasi secara umum maupun khusus yang meliputi aktifitas KBM, kegiatan siswa, prestasi sekolah/siswa, PSB dsb. Yang dapat diakses oleh siswa, guru, orang tua/wali siswa dan masyarakat secara cepat, tepat dan efisien.
Akhir kata, semoga layanan web site ini bermanfaat.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Dikirim 0leh Arjo moemedo Sunday, March 13, 2011

Created by Nendi Bahtiar
http//www.tiarec.wordpress.com
BIMBINGAN KARIER SEBAGAI UPAYA MEMPERSIAPKAN
PESERTA DIDIK DALAM BEKERJA
Oleh : Nendi Bahtiar
A. Pengertian Bimbingan Karier
Kata karier diambil dari bahasa Inggris, yaituc areer. Ada beberapa
kata yang mempunya makna yang sama, yaitu job, employment, dan
occupation. Akan tetapi, kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai penekanan
yang berbeda. Katajob dane mployment lebih ditekankan kepada pekerjaan yang digeluti seseorang, dimana orang tersebut hanya mendapatkan upah saja, sedangkan dia tidak menikmati pekerjaan yang digelutinya. Kataocup ation berarti suatu pekerjaan yang sudah dapat diresapi dan dinikmati oleh pelakunya, tetapi pekerjaan tersebut hanya terbatas pada jam-jam kerja saja. Yang terakhir, katacare er digunakan pada suatu pekerjaan yang dihayati oleh seseorang, dan menganggap pekerjaan tersebut sebagai panggilan hidup serta mewarnai gaya hidupnya.1
Menurut Veron G. Zunker, career refers to the activities associated
with an individual’s lifetime of work2 (karier menunjukan pada aktifitas yang
dihubungkan dengan pekerjaan yang mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada pengertian karir, tidaklah mengherankan jika bimbingan pekerjaan yang ada di indonesia lebih dikenal dengan bimbingan karier, karena diharapkan orang yang dibimbing dapat menjadikan pekerjaanya kelak bukan hanya pekerjaan yang menghasilkan uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnai gaya hidupnya.
Dari pegertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang berupa saran-saran dan masukan-masukan yang berhubungan dengan pekerjaan yang cocok bagi orang tersebut, dengan melihat latar belakang orang yang
1 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta: PT
Gramedia, 1997), hal. 571.
2 Vernon G. Zunker, Career, Counseling, Applied Consepts of Life Planning, (Belmont:
Wadsworth Inc, 1981), hal. 3.


Created by Nendi Bahtiar
http//www.tiarec.wordpress.com
dibimbing. Saran-saran dan masukan tersebut bukanlah hal yang mutlak harus dilaksanakan, akan tetapi hal tersebut dikembalikan kepada individu yang diberi saran.
B. Prinsip-Prinsip Bimbingan karier di Sekolah
Agar bimbingan karier di Sekolah dapat berfungsi dengan sebaik- baiknya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip bimbingan perlu diperhatikan oleh para pembimbing pada khususnya dan administrator sekolah pada umumnya, terutama dalam penyusunan program pelaksanaan layanan bimbingan karier di sekolah. Secara umum prinsip-prinsip bimbingan karier di Sekolah, adalah sebagai berikut:
1. Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat. Tidak ada perkecualian, baik itu yang kaya maupun yang miskin, dan faktor-faktor lainnya.
2. Setiap siswa harus memahami bahwa karier itu adalah sebagai suatu jalan
hidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.
3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadahi terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karier.
4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh
pemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan kariernya.
5. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan dan ketrampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki aplikasi bagi karier di masa depannya.
6. Program Bimbingan Karier di sekolah hendaknya diintegrasikan secara
fungsional dengan program bimbingan dan konseling pada khususnya.
7. Program bimbingan karier di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.3
3 Arifah, “Pengaruh Bimbingan Karier terhadap Kemandirian Siswa dalam Memilih
Karier pada Siswa kelas III SMK Negeri 2 Magelang (Kelompok Bisnis dan Manajemen) Tahun Ajaran 2005/006”, ek rip si, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, 2005, Hal. 10.
Created by Nendi Bahtiar
http//www.tiarec.wordpress.com
Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karier tersebut dapat disimpulkan bahwa, bimbingan karier dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang umun dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karier yang sesuai dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan kariernya.
C. Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah
Bimbingan karier dan pembangunan nasional mempunyai keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari tujuan pembangunan nasional, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan ini hanya dapat tercapai apabila setiap warga negara mempunyai kemampuan kerja yang diharapkan dari padanya untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu kehidupan pribadi maupun bangsanya, sesuai dengan nilai hidup yang tercantum dalam pancasila. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang secara kuantitatif maupun kualitatif diperlukan dalam pembangunan nasional, sistem pendidikan secara menyeluruh dan terpadu wajib melaksanakan program bimbingan karier yang terintegrasi dalam keseluruhan program di dekolah-sekolah.
Secara umum, tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di
Sekolah menurut
Dewa Ketut Sukardi ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.4 Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
4 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karier di Sekolah-Sekolah, (Jakarta: Balai Pustaka,
1987), hal. 34.
Created by Nendi Bahtiar
http//www.tiarec.wordpress.com
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan
terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan
tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehubungan dengan gaya hidup yang dicita-
citakan, termasuk jabatan.
6. Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sama.5
D. Fungsi Bimbingan Karier di Sekolah
Bimbingan karier sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai dengan kemampuan siswanya. Pentingnya bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kemantapan pilihan penjurusan kepada siswa, karena penjurusan akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
2. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat
siap kerja sesuai dengan keinginannya.
3. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil
bekerja.6
E. Penyelenggaraan Bimbingan Karier di Sekolah
Menurut Dewa Ketut Sukardi, penyelenggaraan Bimbingan Karier yang diberikan di sekolah-sekolah dapat dilakukan melalui beberapa metode, yaitu ceramah dan narasumber, diskusi kelompok, pengajaran unit, sosiodrama, karyawisata karier, informasi melalui kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler, serta hari karier.7 Berikut penjelasan mengenai metode-metode tersebut:
1. Ceramah dan Narasumber
5 W. S. Winkel, Op Cit, hal. 618.
6 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset,
1989), hal. 153.
7 Dewa Ketut Sukrdi, Op Cit, hal. 102.
Created by Nendi Bahtiar
http//www.tiarec.wordpress.com
sebelumnya. Dalam paket ini mencakup pengelolaan informasi diri, mempertimbangkan alternatif, keputusan dan rencana, serta merencanakan masa depan.
KESIMPULAN
Bimbinagn karier merupakan komponen yang sangat vital dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini dikarenakan bimbingan karier dapat melatih siswa menjadi mandiri. Tuntutan dunia kerja dewasa ini juga menjadi alasan lain akan perlunya bimbingan karier di institusi pendidikan.
Selain dua hal tersebut, bimbingan karier juga dapat membantu siswa dalam menentukan penjurusan sekolah. Ketepatan penjurusan sekolah akan membuat siswa menikmati sekolah tanpa adanya beban berarti. Lebih jauh lagi, ketepatan penjurusan juga akan menjadikan siswa menayati bidang pekerjaannya kelak ketika sudah dewasa.




0 komentaran

Total Pageviews

lalaaaa

berilah kritik dan saran pada saya
terimakasih.. salam Anharul Huda

ngobrol-ngobrol
[Close]

Like My Blog JO LALI PENCET JEMPOLNYA. OK

sedulur adoh seg mampir