BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990, pasal 27, Bimbingan Konseling merupakan pelayanan bantuan kepada peserta didik baik perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam rangka menemukan jati dirinya secara pribadi, bimbingan di bidang sosial, belajar dan karir.
1) Pelayanan bantuan artinya kegiatan bimbingan harus mampu memberikan hal-hal yang positif kepada peserta didik untuk meringankan beban, mendorong semangat, memberikan alternatif dan kesempatan, memberikan pencerahan dan kesejukan, mendorong dan membela terwujudnya hak serta kewajiban peserta didik dengan cara yang tepat. Semuanya diarahkan bagi terentaskannya permasalahan dan terselenggarakannya perkembangan peserta didik secara optimal.
2) Bimbingan dalam rangka menemukan diri pribadi peserta didik dimaksudkan untuk membantu mengenal kelebihan dan kelemahan yang ada pada dirinya.
3) Bimbingan sosial yaitu membantu peserta dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar.
4) Bimbingan di bidang karier yaitu membantu siswa dalam perencanaan dan penyiapan diri untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi demi karirnya dimasa depan.
Bimo Walgito (1980) mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya melalui wawancara dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Mengingat pengertian tersebut penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah sangat penting bagi keberhasilan peserta didik khususnya dan tujuan pada umumnya.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah utama dalam penyelenggaraan survei ini adalah membahas permasalahan atau faktor-faktor alat perlengkapan bimbingan konseling yaitu antara lain :
1. Alat pengumpul data
2. Alat penyimpan data
3. Perlengkapan administrasi
C. BATASAN MASALAH
Kegiatan Bimbingan Konseling di tingkat sekolah menengah pertama demikian kompleks sehingga dalam kegiatan survey ini kami batasi pada pemb
0 komentaran