SUGENG RAWUH

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Melalui jejaring sosial website ini, kami bertekad dapat menyuguhkan layanan informasi secara umum maupun khusus yang meliputi aktifitas KBM, kegiatan siswa, prestasi sekolah/siswa, PSB dsb. Yang dapat diakses oleh siswa, guru, orang tua/wali siswa dan masyarakat secara cepat, tepat dan efisien.
Akhir kata, semoga layanan web site ini bermanfaat.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

VARIABEL PENELITIAN DAN PARADIGMA HUBUNGAN

Dikirim 0leh Arjo moemedo Wednesday, November 2, 2011


VARIABEL PENELITIAN DAN PARADIGMA HUBUNGAN

Variabel adalah simbol atau abstrak yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Dalam penelitian dikenal dengan beberapa istilah variabel antara lain :
  1. Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, biasanya dinotasikan dengan symbol X. Variabel ini juga sering disebut independen variabel (IV) atau variabel penyebab. Dalam penelitian keprilakuan organisas, variabel bebas ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu variabel tingkat individu, variabel tingkat kelompok dan variabel tingkat organisasi. Karakteristik yang paling jelas dari variabel tingkat individual adalah karakteristik pribadi atau yang berkaitan dengan demografi seperti usia, gender, status pernikahan, karakteristik pribadi, kerangka emosional bawaan, nilai dan sikap kerja serta level kemampuan dasar.  Motivasi juga termasuk ke dalam variabel tingkat individual.Sedangkan karakteristik variabel tingkat kelompok meliputi kepemimpinan, konflik, komunikasi, dan lainnya. Variabel tingkat sistem organisasi meliputi desain organisasi, budaya organisasi, pelatihan, metode evaluasi kinerja dan lainnya.
  2. Variabel terikat (dependen variable) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, biasa dinotasikan dengan Y. Dalam perilaku organisasi, variabel-variabel dependen ini antara lain terdiri dari produktivitas / kinerja, mangkir / tingkat absensi, turnover, perilaku menyimpang di tempat kerja, organizational citizenship behavior (OCB), dan kepuasan kerja. Sedangkan dalam bidang pendidikan, disiplin siswa, prestasi belajar, tingkat kelulusan, dan sebagainya bisa ditetapkan sebagai variabel dependen.
  3. Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh memperkuat atau memperlemah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel moderator adalah lebih sulit berubah dalam jangka waktu tertentu. Misalnya budaya, personality, jenis kelamin, dan lainnya. Contoh :  Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja. Variabel moderatornya adalah kepribadian dan usia. Artinya, pengaruh kemampuan terhadap kinerja akan semakin kuat jika kepribadian adalah tipe A, dan usia yang relatif muda.
  4. Variabel intervening / mediator adalah variabel yang secara konkrit tidak kelihatan, tetapi secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan terikat, sehingga menyebabkan hubungan antara X dengan Y menjadi hubungan yang tidak langsung, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel intervening / mediator / perantara / variabel proses adalah relative lebih mudah berubah. Contohnya : Mood, Kepuasan, atau variabel sikap lainnya.
  5. Variabel control adalah variabel yang dikontrol (dikendalikan atau dibuat konstan) oleh peneliti untuk mengurangi pengaruhnya terhadap gejala yang sedang dikaji, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Contoh : Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi siswa. Variabel kontrolnya yang dibuat konstan adalah guru yang sama, kondisi kelas yang sama, usia siswa yang relative sama, dan lainnya.
PARADIGMA HUBUNGAN
Dalam penelitian asosiatif/korelasional dikenal dengan istilah hubungan simetris, kausal/sebab akibat, dan hubungan reciprocal/timbal balik.
Hubungan simetris adalah suatu hubungan karena munculnya bersama-sama, atau bila X ada maka Y ada. Misalnya ada hubungan dengan datangnya kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan ada tamu, namun yang menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu.
Model hubungan ini adalah tanpa arah, atau tidak menyelidiki siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi. Yang diselidiki biasanya adalah pola hubungannya yang negatif atau positif atau hubungannya lemah, sedang, atau tinggi. Jika pola hubungan positif, maka semakin tinggi X maka semakin tinggi Y. Dan sebaliknya jika hubungannya negatif maka semakin tinggi X maka semakin rendah Y.
Atau juga akan diketahui kekuatan hubungan, misalnya nilai korelasinya adalah 0,70, maka dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjadi adalah kuat.
Hubungan Kausal atau hubungan sebab akibat, bila X maka Y. Artinya jelas bahwa ada yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi.
Contohnya adalah Pengaruh Promosi terhadap Penjualan. Pada hubungan kausal ini akan dengan jelas memperlihatkan besaran pengaruh yang ditimbulkan oleh promosi terhadap penjualan. Artinya jika promosi sekian, maka penjualan dapat diprediksi sekian juga.
Hubungan resiprocal atau hubungan timbal balik yaitu X dan Y saling mempengaruhi. Misalnya hubungan antara kepuasan dan kinerja. Di satu sisi, dengan tingginya kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja, namun disisi lain, prestasi kerja justru yang menyebabkan kepuasan kerja (lihat teori harapan Vroom yang memasukkan variabel ketiga dari pola hubungan kinerja – reward – kepuasan kerja – kinerja lagi)
Dirangkum dari berbagai sumber.

0 komentaran

Total Pageviews

lalaaaa

berilah kritik dan saran pada saya
terimakasih.. salam Anharul Huda

ngobrol-ngobrol
[Close]

Like My Blog JO LALI PENCET JEMPOLNYA. OK

sedulur adoh seg mampir